Puisi: Amarah
Aku adalah sebuah amarah terpendam
Menunggu waktu terdiam
Untuk segera melampiaskannya
Sayang, waktu justru terus berputar-putar di depan hidungku
Aku adalah seonggok bangkai yang membusuk
Busuk karena amarah yang aku pendam
Ingat!
Aku bisa tak lagi jadi amarah
Aku bisa saja jadi murka!
dan aku bisa saja mati dalam nestapa
Namun aku masih saja tak berdaya
Masing terkurung dalam tempurung kumuh
Tak bisa berkata
Tak bisa berada
Jarena egonya dunia membunuh secara perlahan
mengenai mimpi dan usahaku selama ini
Mimpi dan usahaku tidak menghianatiku
tapi egomu membunuhku
-oza
Menunggu waktu terdiam
Untuk segera melampiaskannya
Sayang, waktu justru terus berputar-putar di depan hidungku
Aku adalah seonggok bangkai yang membusuk
Busuk karena amarah yang aku pendam
Ingat!
Aku bisa tak lagi jadi amarah
Aku bisa saja jadi murka!
dan aku bisa saja mati dalam nestapa
Namun aku masih saja tak berdaya
Masing terkurung dalam tempurung kumuh
Tak bisa berkata
Tak bisa berada
Jarena egonya dunia membunuh secara perlahan
mengenai mimpi dan usahaku selama ini
Mimpi dan usahaku tidak menghianatiku
tapi egomu membunuhku
-oza
0 comments:
Post a Comment