Wednesday 8 February 2017

Review: Film La La Land

Awalnya saya kira nama pemeran utama wanitanya itu Lala yang ceritanya ala-ala princess Disney. But, no. Nama tokoh utama wanitanya adalah Mia dan tokoh utama prianya adalah Sebastian yang rela menunda mimpinya dan bergabung dengan sebuah grup band agar bisa dibilang punya pekerjaan tetap (request dari calon mertua).

Katanya film tersebut menangin banyak penghargaan di negara asalnya sana. Tapi kenapa?
Ternyata setelah nonton, filmnya cukup bagus hanya saja bagi yang anti-romance harap hindari ya. Film dengan durasi sekitar 2.5 jam ini full of romance. Walaupun konfliknya tentang ambisi masing-masing tokoh utama untuk meraih mimpi tapi tetep aja romance (fim romance pertama yg gw tonton di bioskop nih).

Sepanjang alur film selalu ada musik, nyanyian dan tarian karena genrenya memang drama musical. Semua musiknya diiringi piano dari opening sampai ending, dari happy sampe sad. Salah satu musik terfavorit saya adalah Late For The Date. Kalau bisa ditraskrip dari nada lagunya, seolah-olah menceritakan tentang keputusasaan, rasa sedih yang dalam, kepasrahan namun merelakan. Dari segi pengambilan gambar tidak usah diragukan lagi, udah jempolan. Tapi masih keliatan pakai green screen :D  dan di bagian endingnya muncul satu pertanyaan di kepala saya "Kenapa Mia memutuskan menikah dengan pria lain, padahal dia udah janji mau sama Seb, huh?" hal itu kurang dijelaskan ada konflik apa sebenarnya di antara mereka berdua. Di akhir film itu hanya dijelaskan lewat semacam reka adegan flash back kalau Mia terlampau sudah menikmati hidupnya yang udah maju.

*rating untuk film ini 6.9/10*

Related Articles

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Pages