Wednesday 30 July 2014

...ke Jepang


sumber. google
Wilayah mana yang terkenal dengan sakuranya? Yap, Jepang tentunya.

Kota yang indah dengan daun-daun yang menguning disaat musim gugur tiba, bak emas yang berkilauan ditimpa cahaya matahari yang bengitu hangat. Lalu, saat daun terakhir gugur, selimut putih yang lembut akan menutupi dahan-dahannya yang kedinginan dimusim dingin. Saat selimut putih itu mencair, ibarat melihat pelangi seusai hujan, maka kau akan melihat bunga-bunga dengan berbagai macam warna bermekaran di seluruh penjuru kota. Namun saat musim panas tiba, aku akan lebih memilih duduk dibawah pohon mengamati apa yang dilakukan orang sekitar dengan laptop di pangkuanku untuk menulis imajinasi-imajinasi gilaku.

Ingin sekali pergi ke Negri empat musim tersebut dengan kamera impianku. Tidak hanya mengelilinginya, tapi juga mencoba melakukan hal-hal yang pernah aku cita-citakan. Menurutku, sebuah cita-cita tidak akan bisa disebut cita-cita jika tidak bisa melapauinya. Aku tidak mau cita-citaku hanya sebatas mimpi, setidaknya aku ingin melakukannya walau sebentar. Cita-cita awalku adalah menjadi seorang programmer, tapi aku menolaknya saat aku dinyatakan diterima dijurusan teknik namun jika aku menerimanya maka aku akan menolak universitas lain yang juga menerimaku menjadi mahasiswanya, resiko lain yang akan aku terima adalah juniorku akan susah masuk ke universitas tersebut lagi pula sekolahku dulu tidak menanggapi celotehku ini.

Kedua, karena sekarang aku adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi  aku ingin memahami bagaimana kebiasaan mereka sehingga membuat mereka bisa hidup tertib seperti itu, bagaimana budaya mereka juga mempelajari bahasa keseharian mereka dan kehidupan sosialnya bahasa mereka. Bagaimana mereka saling berhubungan dengan tetangga serta dengan orang yang berbeda agama. Apakah semua hal itu sama dengan yang terjadi di Indonesia atau tidak. Aku ingin menerapkan sistem yang tertib di Indonesia. Tapi, sayangnya aku bukan siapa-siapa. Aku tak punya kuasa untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. Mengurangi koruptor yang kini sudah bermain tangan di atas meja. Tapi sekali lagi, aku bukan siapa-siapa. Aku tahu di negeri mana pun pasti ada korupsi, walau dari hal yang sangat kecil sekalipun. Misal saja mencontek. Bukankah mencontek adalah awal dari para koruptor itu. Sekali lagi, aku bukan siapa-siapa yang mengingatkan teman untuk tidak mencontek saja aku tak mampu.

Seperti aku sudah mulai melebar. Maaf, tadi hanya kedongkolan yang tak bisa kuluapkan.
Kemudian yang ketiga adalah belajar membuat kartun. Dari kecil hingga aku berumur 19 tahun, aku masih menyukai kartun. Favoritku adalah Naruto dan Doraemon. Tapi aku kesal sekali, episode Naruto tidak ada habisnya, membuat tambah penasaran. Aku kagum pada keduanya, pada persahabatan tokoh-tokoh kartun di dalamnya.

Tapi, tunggu. Mengapa aku suka sekali dengan Jepang dan mengapa ingin sekali pergi ke sana, padahal aku adalah seorang Indonesia?

Biar aku jelaskan, aku memang dilahirkan di tanah Zamrud katulistiwa ini dengan sejuta hal menarik dengan penuh tangis dan tawa yang aku rasakan. Dengan alam yang sangat menakjubkan indahnya dan pemerintahan yang apa adanya seperti sekarang ini. Aku mencintai tanah kelahiranku ini. Oleh karena itu aku ingin berkeliling ke tempat-tempat luar biasa lainnya untuk mempelajari bagaimana cara hidup mereka lalu aku ingin mencoba menerapkannya di Indonesia,

Tapi kenapa jepang? Padahal Negara itu pernah menjajah kita?
Nah, justru karena alasan itu. Mengapa Negara kita dulu sering dijajah dan menurutku sekarang pun masih begitu. Alasannya adalah pada saat Indonesia merdeka dan Jepang mendapat dua bom atom dari sekutu, pada saat itu kondisi kedua Negara ini sama-sama berada dalam posisi nol. Tapi mengapa sekarang berbeda. Itulah alasannya. Agar Indonesia terpacu dengan semangat ingin merdeka seperti saat dijajah dulu. Selain ini, alasanku yang lain adalah semua paragraph di atasnya juga.

Besar harapanku untuk pergi ke sana, bahkan dulu aku pernah bercita-cita kuliah di sana. melanjutkan S2ku pada jurusan yang sama, teknik.  Tapi, aku bersukur dengan keputusanku yang pernah aku ambil. Di sini aku lebih mudah mengakses informasi mengenai Jepang. Aku juga ingin mempelajari berbagai hubungan-hubungan yang ada di masyarakat atau semacamya. Aku harap aku bisa melanjutkan S2ku di Jepang sana.

Keluar daripada itu semua, apa yang aku tulis tanpa bermaksud menyakiti hati siapapun yang aku pos kan di blog yang lamannya pennuh dengan jarring laba-laba alias sepi. haha.


watashiwa azza desu
gakusei desu
juu hasai desu
dozoo  yoroshiku onegaishimasu

*maaf klo salah* #amatir

Related Articles

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Pages