...ke Jepang
Kota yang indah dengan daun-daun yang
menguning disaat musim gugur tiba, bak emas yang berkilauan ditimpa cahaya
matahari yang bengitu hangat. Lalu, saat daun terakhir gugur, selimut putih
yang lembut akan menutupi dahan-dahannya yang kedinginan dimusim dingin. Saat
selimut putih itu mencair, ibarat melihat pelangi seusai hujan, maka kau akan
melihat bunga-bunga dengan berbagai macam warna bermekaran di seluruh penjuru
kota. Namun saat musim panas tiba, aku akan lebih memilih duduk dibawah pohon
mengamati apa yang dilakukan orang sekitar dengan laptop di pangkuanku untuk
menulis imajinasi-imajinasi gilaku.
Ingin sekali pergi ke Negri empat musim tersebut dengan kamera impianku. Tidak hanya mengelilinginya, tapi juga mencoba melakukan hal-hal yang pernah aku cita-citakan. Menurutku, sebuah cita-cita tidak akan bisa disebut cita-cita jika tidak bisa melapauinya. Aku tidak mau cita-citaku hanya sebatas mimpi, setidaknya aku ingin melakukannya walau sebentar. Cita-cita awalku adalah menjadi seorang programmer, tapi aku menolaknya saat aku dinyatakan diterima dijurusan teknik namun jika aku menerimanya maka aku akan menolak universitas lain yang juga menerimaku menjadi mahasiswanya, resiko lain yang akan aku terima adalah juniorku akan susah masuk ke universitas tersebut lagi pula sekolahku dulu tidak menanggapi celotehku ini.
Kedua, karena sekarang aku adalah mahasiswa
Ilmu Komunikasi aku ingin memahami
bagaimana kebiasaan mereka sehingga membuat mereka bisa hidup tertib seperti
itu, bagaimana budaya mereka juga mempelajari bahasa keseharian mereka dan
kehidupan sosialnya bahasa mereka. Bagaimana mereka saling berhubungan dengan
tetangga serta dengan orang yang berbeda agama. Apakah semua hal itu sama
dengan yang terjadi di Indonesia atau tidak. Aku ingin menerapkan sistem yang
tertib di Indonesia. Tapi, sayangnya aku bukan siapa-siapa. Aku tak punya kuasa
untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. Mengurangi koruptor yang kini sudah bermain
tangan di atas meja. Tapi sekali lagi, aku bukan siapa-siapa. Aku tahu di
negeri mana pun pasti ada korupsi, walau dari hal yang sangat kecil sekalipun.
Misal saja mencontek. Bukankah mencontek adalah awal dari para koruptor itu.
Sekali lagi, aku bukan siapa-siapa yang mengingatkan teman untuk tidak
mencontek saja aku tak mampu.
Seperti aku sudah mulai melebar. Maaf, tadi hanya kedongkolan yang tak bisa kuluapkan.
Kemudian yang ketiga adalah belajar membuat
kartun. Dari kecil hingga aku berumur 19 tahun, aku masih menyukai kartun.
Favoritku adalah Naruto dan Doraemon. Tapi aku kesal sekali, episode Naruto
tidak ada habisnya, membuat tambah penasaran. Aku kagum pada keduanya, pada
persahabatan tokoh-tokoh kartun di dalamnya.
Tapi, tunggu. Mengapa aku suka sekali dengan Jepang dan mengapa ingin sekali pergi ke sana, padahal aku adalah seorang Indonesia?
Biar aku jelaskan, aku memang dilahirkan di tanah Zamrud katulistiwa ini dengan sejuta hal menarik dengan penuh tangis dan tawa yang aku rasakan. Dengan alam yang sangat menakjubkan indahnya dan pemerintahan yang apa adanya seperti sekarang ini. Aku mencintai tanah kelahiranku ini. Oleh karena itu aku ingin berkeliling ke tempat-tempat luar biasa lainnya untuk mempelajari bagaimana cara hidup mereka lalu aku ingin mencoba menerapkannya di Indonesia,
Tapi kenapa jepang? Padahal Negara itu pernah menjajah kita?
Nah, justru karena alasan itu. Mengapa Negara
kita dulu sering dijajah dan menurutku sekarang pun masih begitu. Alasannya
adalah pada saat Indonesia merdeka dan Jepang mendapat dua bom atom dari
sekutu, pada saat itu kondisi kedua Negara ini sama-sama berada dalam posisi
nol. Tapi mengapa sekarang berbeda. Itulah alasannya. Agar Indonesia terpacu
dengan semangat ingin merdeka seperti saat dijajah dulu. Selain ini, alasanku
yang lain adalah semua paragraph di atasnya juga.
Besar harapanku untuk pergi ke sana, bahkan dulu aku pernah bercita-cita kuliah di sana. melanjutkan S2ku pada jurusan yang sama, teknik. Tapi, aku bersukur dengan keputusanku yang pernah aku ambil. Di sini aku lebih mudah mengakses informasi mengenai Jepang. Aku juga ingin mempelajari berbagai hubungan-hubungan yang ada di masyarakat atau semacamya. Aku harap aku bisa melanjutkan S2ku di Jepang sana.
Keluar daripada itu semua, apa yang aku tulis
tanpa bermaksud menyakiti hati siapapun yang aku pos kan di blog yang lamannya
pennuh dengan jarring laba-laba alias sepi. haha.
watashiwa azza desu
gakusei desu
juu hasai desu
dozoo yoroshiku onegaishimasu
*maaf klo salah* #amatir
0 comments:
Post a Comment