Friday 30 October 2020

Melihat dari luar zona nyaman

 "Coba deh keluar dari zona nyaman", pernah ngga dengar kalimat seperti itu? Atau "hidup jangan melulu ada di zona nyaman dong"? 

Intinya sama saja ya, mengisyaratkan bahwa untuk bisa hidup lebih baik itu dengan keluar dari zona nyaman.

Benar ga sih?

Ampuh ngga cara tersebut?

Bagimu zona nyaman itu apa sih?

Kalau bagiku zona nyaman itu kondisi di mana aku bisa lebih enjoy mengembangkan diri. Tau kapan harus maju atau mundur. 

Menilai tentang zona nyaman  itu sama seperti melihat apakah orang itu ganteng atau tidak, semua itu relatif dari selera dan sudut pandang.

Tapi bagaimana bagi yang masih ngawang-ngawang? Atau yang masih bingung dengan posisi diri sendiri?

Aku ngga yakin apa semua orang mengalami krisis identitas ini atau hanya sebagian saja. 

Tapi aku yakin semua orang punya ekspektasi tertinggi untuk dirinya sendiri, ada yang jadi nyata atau realitas yang terjadi tidaklah sama.

Mungkin juga sebagaian akan tersandung pada satu titik "aku sebenernya maunya apa sih?" atau "masa hidup mau gini-gini aja". Lalu bagaimana caranya untuk membuat diri kita back to track lagi? 


Bagiku, disini adalah titik terendah yang pernah dialami. Kenapa? Kurangnya rasa puas membuatku kurang bersukur. Kurangnya rasa bersukur membuatku salah arah dan mengantarkanku ke salah-salah yang lainnya. Tapi salah-salah tersebut menjawab semua kegalauan yang membuatku hilang arah sebelumnya. Bisa dikatakan, benar bahwa aku harus keluar dari zona nyaman dulu dan berperan sebagai orang ketiga untuk melihat betapa sempurnanya hidupku sebelumnya dan betapa kurangnya moralku sebelumnya. 

Dari salah-salah tersebut aku bisa melihat dunia lebih luas lagi, sudut pandangku tidak ladi menyudutkan pola pikirku. Aku menyadari betapa dalamnya lautan setelah aku tenggelam di dangkalnya danau buatan. 

Dengan hasil akhir yang memuaskan walau prosesnya yang cukup menyedihkan, akhirnya aku tau posisiku di mana dan aku tau aku harus bagaimana. 

I paid a year and half time to answer those questions. Thank you my dear self muachhh..

Related Articles

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Pages